Jujur, Jajar lan Jejer Manembah Gusti Ilahi

Duk Djaman Semono, Kandjeng Edjang Boeyoet Ing Klero nate paring wewarah,".. Djoedjoer Lahir Bathin Berboedi Bowo Leksono Adedhasar Loehoering Agomo, Djedjer Welas Asih Sasamoning Titah Adedhasar Jiwo Kaoetaman Lan Roso Kamanoengsan, Lan Djadjar Manoenggal Wajibing Patrap Bebrayan Agoeng Adedhasar Endahing Tepo Salira Manembah Ngarsaning Goesti Allah Ingkang Moho Toenggal, Ngrenggo Tjiptaning Koesoema Djati Rila Adedharma Mrih Loehoering Bongso, Agomo, Boedoyo, Lan Sasamining Titahing Gesang Ing Ngalam Donya, Ikoe Lakoening Moekmin Sadjati.." [Wewaler KRT. Hasan Midaryo,1999]

Senin, 12 April 2010

Acuan Historigrafi Trah Wongsopati


KRONOLOGI TRAH WONGSOPATI DALAM BABAD MATARAM


Abad XVI

1521, Kanjeng Pangeran Hadipati Unus Sabrang Lor-I atau Sulthan Demak II Maulana Alam akbar At-Tsany Maulana Abdul Qadir Al Idrus Bin Pangeran Muhammad Yunus Al Idrus wafat di Pulau Besar Malaka [Selangor, Malaysia kini] sebagai Musyahid dan dipusarakan di Pasareyan Demak Bintoro.

1528, Kanjeng Pangeran Sabrang Lor-II Pangeran Haryo Pamungkas Bin Maulana Abdul Qadir Al Idrus wafat dan dipusarakan di Sabrang Lor atau Pulau Besar, Selangor, Malaysia.

1558, Ki Ageng Pemanahan dihadiahi wilayah Mataram oleh Sultan Pajang Hadi Wijaya atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang.

1565, Kanjeng Panembahan Jogorogo Pangeran Tejo Kusumo Bin Pangeran Haryo Pamungkas wafat dan dipusarakan di Pasareyan Panembahan Jogorogo.

1577, Ki Ageng Pemanahan membangun istananya di Pasar Gede atau Kota Gede.

1584, Ki Ageng Pemanahan meninggal. Sultan Pajang mengangkat Danang Suta Wijaya atau Panembahan Senopati, putra Ki Ageng Pemanahan sebagai penguasa baru di Mataram, bergelar "Ngabehi Loring Pasar" (karena rumahnya di utara pasar).

1587, Pasukan kasultanan Pajang yang akan menyerbu Mataram porak-poranda diterjang badai letusan Gunung Merapi. Sutawijaya dan pasukannya selamat.

1588, Mataram menjadi kerajaan baru di Jawa dengan Danang Suta Wijaya atau Panembahan Senopati sebagai Sultan Mataram, bergelar "Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama" artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama.


Abad XVII

1600, Kyai Ageng Karang Lo ing Taji Bin Kanjeng Gusti Pangeran Mas Tedjo Kusumo ing Jogorogo wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Taji Prambanan.

1645, Kanjeng Adipati Tohpati ing Tulung Bin Kyai Ageng Karang Lo ing Taji wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Taji Prambanan.

1601, Panembahan Senopati wafat dan digantikan putranya,Raden Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hanyakrawati dan kemudian dikenal sebagai "Panembahan Seda ing Krapyak" karena wafat saat berburu (jawa: krapyak).

1613, Mas Jolang wafat, kemudian digantikan oleh putranya, yakni Pangeran Aryo Martopuro. Karena sering sakit, kemudian digantikan oleh kakaknya, yakni Raden Mas Rangsang. Gelar pertama yang digunakan adalah Panembahan Hanyakrakusuma atau "Prabu Pandita Hanyakrakusuma". Setelah Menaklukkan Madura beliau menggunakan gelar "Susuhunan Hanyakrakusuma". Terakhir setelah 1640-an beliau menggunakan gelar bergelar "Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman"

1645, Sultan Agung wafat dan digantikan putranya Susuhunan Amangkurat I.

1645, Kanjeng Hadipati Tohpati Bin Kyai Ageng Karang Lo Pangeran Wiro Wongso wafat dan dipusarakan di Pasareyan Tulung Prambanan.

1645-1677, Pertentangan dan perpecahan dalam keluarga kerajaan Mataram, yang dimanfaatkan oleh VOC.

1677, Trunajaya merangsek menuju Ibukota Pleret. Susuhunan Amangkurat I mangkat. Putra Mahkota dilantik menjadi Susuhunan Amangkurat II di pengasingan. Pangeran Puger yang diserahi tanggung jawab atas ibukota Pleret mulai memerintah dengan gelar Susuhunan Ing Ngalaga.

1680, Susuhunan Amangkurat II memindahkan ibukota ke Kartasura.

1680, Kanjeng Kyai Panembahan Wongsopati Bin Adipati Tohpati ing Tulung wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Kyai Panembahan Wongsopati di Klero Prambanan.

1681, Pangeran Puger diturunkan dari tahta Pleret.


Abad XVIII

1703, Susuhunan Amangkurat III wafat. Putra mahkota diangkat menjadi Susuhunan Amangkurat III.

1704, Dengan bantuan VOC, Pangeran Puger ditahtakan sebagai Susuhunan Paku Buwono I. Awal Perang Tahta I pada kurun waktu 1704-1708. Susuhunan Amangkurat III membentuk pemerintahan pengasingan.

1708, Susuhunan Amangkurat III ditangkap dan dibuang ke Srilanka sampai wafatnya pada 1734.

1709, Kanjeng Panembahan Reksopati Bin Panembahan Wongsopati wafat dan dimakamkan di Pralaya Klero Prambanan.

1719, Susuhunan Paku Buwono I meninggal dan digantikan putra mahkota dengan gelar Susuhunan Amangkurat IV atau Prabu Mangkurat Jawa. Awal Perang Tahta II pada kurun waktu 1719-1723.

1726, Susuhunan Amangkurat IV meninggal dan digantikan Putra Mahkota yang bergelar Susuhunan Paku Buwono II.

1740, Kanjeng Kyai Suto Menggolo Bin Panembahan Reksopati wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Kyai Panembahan Wongsopati di Klero Prambanan.

1742, Ibukota Kartasura dikuasai pemberontak. Susuhunan Paku Buwana II berada dalam pengasingan.

1743, Dengan bantuan VOC Ibukota Kartasura berhasil direbut dari tangan pemberontak dengan keadaan luluh lantak. Sebuah perjanjian sangat berat (menggadaikan kedaulatan Mataram kepada VOC selama belum dapat melunasi hutang biaya perang) bagi Mataram dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai imbalan atas bantuan VOC.

1745, Susuhunan Paku Buwana II membangun ibukota baru di desa Sala di tepian Bengawan Beton.

1746, Susuhunan Paku Buwana II secara resmi menempati ibukota baru yang dinamai Surakarta. Konflik Istana menyebabkan saudara Susuhunan, Pangeran Mangkubumi, meninggalkan istana. Meletus Perang Tahta III yang berlangsung lebih dari 10 tahun, antara kurun waktu 1746-1757 dan mencabik Kerajaan Mataram menjadi dua Kerajaan besar dan satu kerajaan kecil.

1749 :

11 Desember 1748, Susuhunan Paku Buwono II menandatangani penyerahan kedaulatan Mataram kepada VOC. Namun secara de facto Mataram baru dapat ditundukkan sepenuhnya pada 1752, Mangkubumi berhasil menggerakkan pemberontakan di provinsi-provinsi Pasisiran (daerah pantura Jawa) mulai dari Banten sampai Madura. Terjadi Perpecahan antara Pangeran Mangkubumi dengan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa.

1749 :

12 Desember 1749, Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai raja Mataram oleh pengikutnya dan para bangsawan senior dari Surakarta dengan gelar Susuhunan Paku Buwono Senopati Ingalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama.

1750, Raden Mas Said yang bergelar Mangku Negara-I yang telah menjadi perdana menteri Pangeran Mangkubumi menggempur Surakarta.

1752, Mangkubumi berhasil menggerakkan pemberontakan di provinsi-provinsi Pasisiran (daerah pantura Jawa) mulai dari Banten sampai Madura. Perpecahan antara kubu Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said.

1754 :

Nicolas Hartingh menyerukan gencatan senjata dan perdamaian.

23 September 1754, Nota Kesepahaman Mangkubumi-Hartingh.

4 November 1754, PB III meratifikasi nota kesepahaman. Batavia walau keberatan tidak punya pilihan lain selain meratifikasi nota yang sama.

1755 :

13 Februari 1755, Puncak perpecahan terjadi, ditandai dengan Perjanjian Giyanti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu : Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi menjadi Sultan atas Kasultanan Yogyakarta dengan gelar "Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing-Ngalaga Ngabdurakhman Sayidin Panatagama Khalifatullah" atau lebih populer dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwana-I.

13 Februari 1755, Perjanjian Palihan Nagari di desa Giyanti. Pangeran Mangkubumi mengambil gelar baru: Sampeyan Ingkang Ndalem Sinuwun Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing-Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatullah. Yudonegoro, Gubernur Banyumas, menjadi Pepatih Dalem Danurejo I.

1757, Perpecahan kembali melanda Mataram. Raden Mas Said diangkat sebagai penguasa atas sebuah kepangeranan, Praja Mangkunegaran yang terlepas dari Kesunanan Surakarta dengan gelar "Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangku Nagara Senopati Ing Ayudha".

1756 :

7 Oktober 1756, Sultan Hamengku Buwana-I menempati istana barunya yang diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat.

1773, Angger Aru-biru yang menjadi acuan dalam peradilan yang pertama disahkan.

1774, Putra mahkota (kelak Hamengku Buwana-II) menulis buku Serat Raja Surya yang kemudian menjadi pusaka.

1775, Kanjeng Kyai Suto Wirono Bin Kyai Suto Menggolo wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Trah Panembahan Wongsopati Klero, Prambanan.

1785, Perbentengan besar bergaya di sekeliling istana dibangun secara mendadak dan diselesikan dalam 2 tahun.

1788, Susuhunan Paku Buwono III mangkat.

1792, Sultan Hamengku Buwono I wafat. Sultan HB-II berusaha mengabaikan kontrol politik VOC di Yogyakarta.

1795, KGPAA Mangku Nagara I meninggal.

1799, VOC dibubarkan

1799, Danurejo I wafat dan diganti cucunya dengan gelar Danurejo II.


Abad XIX

1805, Kanjeng Kyai Bongso Wirono Bin Kyai Suto Wirono wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Trah Panembahan Wongsopati Klero, Prambanan.

1808 :

28 Juli 1808, Daendels mengeluarkan peraturan baru tentang penggantian residen dengan minister dan perubahan kedudukannya yang sejajar dengan Sultan dan Sunan.

1810 :

Awal prahara politik Yogyakarta yang akan berlangsung sampai 1830. HB II menolak mentah-mentah kebijakan Daendels mengenai perubahan kedudukan minister. Danurejo II dipecat dan digantikan oleh Notodiningrat (PA II). Atas tekanan Daendels Danurejo II mendapatkan kembali kedudukannya.

31 Desember 1810, Daendels memberhentikan HB II dengan kekuatan militer dan mengangkat putra mahkota menjadi HB III serta merampas kekayaan istana.

1811, Daendels menghapus uang sewa pesisir yang menjadi pemasukan keuangan negara.

September/Oktober 1811, HB II merebut kembali tahtanya. HB III dikembalikan dalam posisi putra mahkota. Oktober Danurejo II dibunuh di istana. Sindunegoro (Danurejo III) menjadi Pepatih Dalem.

1812 :

18 Juli 1812 - 20 Juli 1812, Kolonel Gillespie memimpin pasukan Inggris menyerang Yogyakarta. HB II dimakzulkan dan dibuang ke Penang (wilayah Malaysia sekarang). 1 Agustus, HB III menandatangani perubahan pemerintahan dan demiliterisasi birokrasi kerajaan.

1813 :

13 Maret 1813, Notokusumo diangkat menjadi Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam yang mengepalai sebuah principality yang terlepas dari Yogyakarta. Sindunegoro diganti oleh Bupati Jipan yang bergelar Danurejo IV. Perpecahan kembali melanda Mataram. Pangeran Nata Kusuma diangkat sebagai penguasa atas sebuah kepangeranan, Kadipaten Paku Alaman yang terlepas dari Kesultanan Yogyakarta dengan gelar "Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam".

1814, Sultan HB III wafat, putra mahkota yang masih berusia 9/10 tahun diangkat menjadi HB IV. PA I yang tidak disukai oleh istana ditunjuk Inggris menjadi wali sampai 1821.

1816, Inggris menyerahkan kembali daerah jajahan kepada Hindia Belanda.

1817 :

6 Oktober 1817, Kitab Angger-angger sebagai Kitab Undang-undang Hukum (KUH) ditetapkan bersama Yogyakarta dan Surakarta.

1823, HB IV dibunuh oleh seorang agen Belanda. Putra mahkota yang masih berusia 3(4) diangkat menjadi HB V. Sebuah dewan perwalian yang terdiri atas Ibu Suri, Nenek Suri, P. Mangkubumi, P Diponegoro dan Danurejo IV dibentuk.

1825, Belanda menyerang kediaman P Diponegoro mengawali perang Jawa 1825-1830. Banyak bangsawan Yogyakarta mendukung P Diponegoro.

1826, HB II dipulangkan dari Ambon untuk meredakan perang namun tidak membawa hasil.

1828, HB II wafat, HB V kembali diangkat di bawah dewan perwalian baru. Kasultanan pada tahun 1830 (berwarna hijau dan berada di sebelah selatan)

1830 :

Masa Akhir perang Diponegoro. Seluruh daerah Manca nagara Yogyakarta dan Surakarta dirampas Belanda sebagai pertanggungjawaban atas terjadinya Perang Jawa.

27 September 1830, Perjanjian Klaten menentukan tapal yang tetap antara Surakarta dan Yogyakarta dan membagi secara permanen Kerajaan Mataram ditandatangani oleh Sasradiningrat, Pepatih Dalem Surakarta, dan Danurejo, Pepatih Dalem Yogyakarta. Mataram secara de facto dan de yure dikuasai oleh Hindia Belanda.

24 Oktober 1830, HB V meratifikasi Perjanjian Klaten.

12 Desember 1830, Di Yogyakarta, P. Mangkubumi diproklamirkan sebagai Susuhunan Paku Buwono oleh para pengikutnya.

15 Desember 1830, Van Hohendorff mengumumkan Putra Mahkota sebagai Susuhunan Paku Buwono III.

1831 :

11 Juni 1831, Perubahan struktur peradilan Kesultanan Yogyakarta.

1840, Kyai Djoyo Wirono Bin Kyai Bongso Wirono wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Trah Panembahan Wongsopati Klero, Prambanan.

1848, Peraturan yang mengharuskan Sultan memenuhi kebutuhan kayu keras pemerintah jajahan di tetapkan.

1855, HB V wafat. Adiknya diangkat menjadi HB VI.

1868, Gempa besar menghancurkan bangunan penting. 1877, Kanjeng Ngarsa dalem Sri Sulthan HB VI wafat digantikan putranya HB VII.

1883, Seorang pangeran dari Yogyakarta berupaya memberontak dan gagal.

1885, Kyai Wirono Redjo Bin Kyai Djoyo Wirono wafat dan dimakamkan di Sasanalaya Trah Panembahan Wongsopati Klero, Prambanan.


Abad XX

1904, Hindia Belanda mengambil alih penguasaan dan pengelolaan atas hutan di wilayah Kesultanan.

1908 :

20 Mei 1908, Budi Utomo didirikan oleh Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, seorang pegawai kesehatan.

1912 :

18 November 1912, Muhammadiyah didirikan oleh Mas Ketib Amin Haji Ahmad Dahlan, seorang Imam Kerajaan.

1915, APBN Kesultanan Yogyakarta mulai dipisah menjadi dua APBN.

1916, Pengadilan Bale Mangu dihapus oleh Hindia Belanda.

1917, Pengadilan Pradoto dihapus oleh Hindia Belanda.

1918, Perubahan hak atas tanah di wilayah Kesultanan.

1921, Sultan HB VIII bertahta. Kesultanan Yogyakarta memiliki dua APBN.

1921, RM. Bagus Ahmad Saniyo Bin Kyai Karto Sentono lahir di Klero, Prambanan.

1922, Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, seorang kerabat Paku Alaman.

1933 :

30 November 1933, Danurejo VIII dilantik menggantikan Danurejo VII.

1940 :

18 Maret 1940, Sultan HB IX menandatangani Kontrak Politik terakhir dengan Hindia Belanda.

1942 :

7 Maret 1942, Jepang datang ke wilayah Jogjakarta.

1 Agustus 1942, Sultan HB IX diangkat menjadi Koo atas Yogyakarta Kooti.

1943, Sultan membentuk Paniradya untuk mengurangi kekuasaan Pepatih Dalem.

1945 :

15 Juli 1945, Danurejo VIII diberhetikan karena pensiun.

1 Agustus 1945, Restorasi Hamengku Buwana-IX.

5 September 1945, Kesultanan Yogyakarta berintegrasi dengan Indonesia.

30 Oktober 1945, Hamengku Buwana-IX dan Paku Alam-VIII menyerahkan kekuasaan legeslatif kepada BP KNID Yogyakarta.

1946 :

4 Januari 1946, kedudukan Pemerintah Indonesia dipindah ke Yogyakarta atas jaminan kesultanan.

18 Mei 1946, Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Kesultanan dan Paku Alaman.

1947, Pengadilan Prajaksa Darah Dalem dihapus oleh Pemerintah Indonesia.

1950 :

4 Maret 1950, Daerah Kesultanan Yogyakarta dan Daerah Paku Alaman ditetapkan menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi, dan mulai berlaku pada 15 Agustus 1950.

1965 :

1 September 1965, Daerah Istimewa Yogyakarta dijadikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

1988, Kanjeng Ngarsa Dalem Sri Sulthan Hamengku Buwana-IX wafat.

2004, RM. Bagus Ahmad Saniyo atau KRT. Hasan Midaryo wafat di Ndalem Kalasan dan dimakamkan di Sasanalaya Trah Panembahan Wongsopati Klero, Prambanan, Sleman, Jogjakarta.


[sumber dikait-kaitkan dari wikipedia dan lain-lain]

2 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل













    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    BalasHapus
  2. INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (085283790444) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT


    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (085283790444) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

    BalasHapus